Menjalin Persahabatan dengan Orang-Orang yang Tidak Beriman

Menjalin Persahabatan dengan Orang-Orang yang Tidak Beriman: Pesta Matius

Pengantar: Artikel di bawah ini memang tidak secara spesifik ditujukan untuk menjangkau orang ateis. Namun, prinsip-prinsip di dalamnya dapat diterapkan untuk menjangkau orang-orang yang belum percaya, termasuk orang ateis. Kiranya Tuhan memberi hikmat dan membukakan pintu bagi kita untuk menjangkau mereka yang Tuhan percayakan untuk kita layani. Selamat memenangkan jiwa.

MENJALIN PERSAHABATAN DENGAN ORANG-ORANG YANG TIDAK BERIMAN: PESTA MATIUS

Jika berbicara mengenai pesta, dalam tulisan ini tercatat dua jenis pesta. Yang pertama adalah kumpulan orang-orang yang beriman, di mana kita dapat menjumpai kumpulan seperti ini di gereja atau dalam sebuah persekutuan. Dalam pertemuan itu semua orang telah saling mengenal, suasananya akrab, bersahabat, dan berbincang-bincang dengan santai. Jenis pesta yang kedua adalah kumpulan para pemberontak yang tidak terkontrol, yang seolah dilahirkan untuk menjadi liar. Mereka suka berpesta sampai mabuk, perbincangan yang murahan, dan memutar musik-musik keras. Biasanya mereka sekadar ingin bersenang-senang, coba-coba, atau pun hanya ikut-ikutan.

Dalam Lukas 5:29 diceritakan bahwa situasi yang terjadi pada abad pertama tidaklah jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada masa kini. Hal ini mendorong Matius mengadakan sebuah jamuan makan secara diam-diam dengan mengundang teman-temannya yang beriman maupun tidak beriman. Meskipun pesta ini adalah pesta campuran, pesta ini adalah pesta dengan suatu tujuan.

Seperti kita ketahui, Matius adalah seorang pemungut cukai, yang pada masa itu, seorang pemungut cukai dianggap sebagai pekerjaan yang paling tidak populer. Para pemunngut cukai dianggap sebagai seorang pencuri dan pemeras. Namun, perjumpaan Matius dengan Kristus telah mengubah hatinya secara total. Matius menjadi rindu menolong teman-temannya yang belum percaya kepada Yesus untuk mengalami pengalaman spiritual seperti apa yang telah ia alami. Hanya saja, Matius tidak tahu bagaimana caranya. Ia sama sekali belum pernah mengikuti seminar penginjilan, belum pernah tamat sekolah teologi, dan dia juga kekurangan bahan bacaan. Satu hal yang Matius miliki hanyalah kesungguhan, hati yang penuh belas kasihan, dan roh yang penuh tekad.

Salah satu strategi yang ia pikirkan adalah mengajak sesama pemungut cukai pergi ke Bait Allah untuk mendengarkan penjelasan seseorang yang lebih fasih dalam menyampaikan kebenaran rohani. Namun, yang ia jumpai hanyalah seseorang yang sedang membaca Kitab Perjanjian Lama. Keadaan ini membuat Matius sadar pendekatan tersebut tidak sesuai untuk penyembah berhala, orang-orang yang suka mengambil risiko, dan kumpulan orang-orang yang sangat fanatik.

Hal ini sebenarnya dapat membuat Matius menyerah, merasa gagal, bahkan sedikit stres. Sebenarnya dia rindu teman-temannya mendengarkan khotbah Yesus, tetapi jadwal khotbah Yesus selalu spontan dan tidak terjadwal. Mungkin saja teman-temannya tidak akan bersedia sewaktu-waktu meninggalkan pekerjaannya ketika Yesus datang. Matius juga mungkin merasa tidak layak membawa teman-temannya mengenal kebenaran yang sejati itu.

Mungkin banyak orang Kristen mengalami perasaan yang sama dengan Matius. Sebagian besar dari mereka malah menutup hatinya bagi teman-teman atau keluarga mereka yang terhilang. Tetapi Matius tidak menyerah, bahkan mendapatkan sebuah ide. Dia akan mengadakan sebuah pesta karena dia tahu teman-temannya suka berpesta. Matius pun memikirkan bagaimana caranya memasukkan tujuan utamanya ke dalam pesta ini. Dia lalu bertanya kepada Yesus dan para murid-Nya, apakah mereka bersedia hadir untuk menanam beberapa benih rohani dengan harapan akan berakar dalam hati teman-temannya.

Pada malam itu, hanya Allah yang tahu strategi percakapan macam apa yang dapat dipakai sebagai pendekatan. Kita tidak banyak mengetahui rinciannya, kecuali orang-orang Farisi yang kemudian mendengar hal ini dan tidak menyukainya. Mereka berpikir bahwa Yesus dan para murid-Nya melakukan penginjilan dengan cara yang keliru. Jadi mereka menentang Yesus dan murid-murid-Nya karena bergaul dengan orang-orang yang memunyai karakter buruk.

Melihat kejadian tersebut, Matius yang baru saja lahir baru mungkin mulai ragu dan bertanya kepada dirinya sendiri, apakah ia telah melakukan suatu tindakan yang benar? Akan tetapi, tiba-tiba ia mendengar Yesus membela tindakannya dan memberinya pujian serta berkata kepada orang-orang Farisi bahwa orang sakitlah yang memerlukan dokter. Strategi penginjilan modern yang melibatkan orang yang kaya dan yang miskin secara rohani sangat penting dalam usaha penyelamatan yang dilakukan oleh Allah.

Meskipun Alkitab tidak menceritakan apa yang terjadi kemudian, namun dari kisah tersebut kita dapat melihat bahwa Yesus mendukung apa yang dilakukan oleh Matius. Di sini kita melihat bahwa Matius berusaha memahami apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan teman-temannya. Oleh sebab itulah ia melakukan sebuah tindakan di luar kebiasan umum, yaitu menjangkau mereka yang terhilang melalui sebuah pesta.

BELAJAR DARI CONTOH MATIUS

Ada beberapa prinsip yang dapat dipelajari dari Matius. Allah menginginkan kita menghargai mereka yang belum percaya dan waspada dengan cara-cara yang biasa kita gunakan dalam penginjilan, ketika kita tahu bahwa hal tersebut bukanlah cara terbaik untuk menjangkau mereka. Dia tidak ingin kita tertekan karena pilihan yang sulit ini dan akhirnya menyerah.

Mungkin Allah akan menantang kita melakukan hal yang sama seperti Matius, yaitu bersedia melakukan perubahan dan berpikir secara kreatif. Dengan tolak ukur prinsip-prinsip yang alkitabiah, buatlah strategi yang tepat dengan kondisi kita dan kondisi teman-teman kita. Berdoalah dengan tekun dan bersiaplah mengambil risiko. Belajarlah dari kesalahan dan ubahlah cara pendekatan dari kesalahan tersebut.

Selama hal itu berlangsung, janganlah kita hanya berfokus pada acara-acara saja, melainkan kita harus lebih berfokus kepada orang-orangnya. Pertempuran dimulai saat Anda berhubungan dengan orang lain. Garam harus menyentuh sesuatu agar memberikan pengaruhnya; begitu pula dokter harus menemukan jalan untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang yang membutuhkan pelayanannya. Jika Anda ingin menjangkau mereka yang terhilang bagi Allah, Anda harus memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada untuk bersahabat dengan mereka yang tidak beriman.

Kekristenan yang menular terjadi di antara teman dengan teman, orang dengan orang, tetangga dengan tetangga. Rencana ini alkitabiah, masuk akal, strategis, dan telah dibuktikan oleh Yesus, Paulus, Matius, dan masih banyak lagi. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana caranya mengambil langkah pertama untuk melakukan hal tersebut? Apakah yang dapat kita lakukan agar kita lebih akrab dengan mereka yang tidak percaya dengan harapan suatu saat membawa mereka kepada Kristus?

Jawabannya adalah dengan mengacu pada cara-cara yang praktis, di mana kita dapat menjangkau tiga kelompok orang di dalam dunia kita, yaitu orang-orang yang kita kenal, orang-orang yang pernah kita kenal, dan orang-orang yang ingin kita kenal.

1.

ORANG YANG KITA KENAL

Pandangan umum yang sering kita dengar mengenai pendekatan penginjilan adalah bahwa penginjilan yang efektif merupakan penginjilan yang dilakukan kepada orang-orang yang kita kenal. Ini merupakan sebuah konsep yang keliru. Karena penginjilan yang sesungguhnya adalah penginjilan yang dilakukan kepada orang-orang yang belum kita kenal. Dan untuk mencapai tingkat di mana kita membangun suatu karakter yang menular, diperlukan kelengkapan-kelengkapan seperti kejujuran, belas kasih, dan sikap rela berkorban.

Yang perlu diperhatikan, dalam hubungan semacam ini, banyak hal terpenting yang harus dikorbankan. Contohnya, waktu santai bersama di luar pekerjan rutin, tugas-tugas rutin rumah tangga, atau kesibukan yang terjadi setiap hari dalam kehidupan kita. Sejujurnya kita membutuhkan lebih banyak waktu santai daripada melakukan percakapan yang mendalam tentang hal-hal pribadi. Bagaimana kita mengambil tindakan untuk memastikan hal itu terjadi? Ada dua pendekatan yang mungkin dapat kita dilakukan. Pertama, melalui peristiwa yang direncanakan, dan kedua melalui lebih banyak cara yang tidak resmi.

1. Adakanlah "pesta Matius".

Pesta Matius dapat dilakukan dalam berbagai cara, misalnya acara syukuran baptisan, menempati rumah baru, kelahiran anak, atau hari ulang tahun pernikahan. Pesta ini dilakukan dengan mengundang mereka yang sudah percaya dan mereka yang belum percaya. Pesta ini dirancang untuk sebuah tujuan, yaitu menyediakan sebuah tempat yang netral di mana orang Kristen dapat menjalin persahabatan dan memulai percakapan mengenai masalah iman dengan mereka yang belum percaya.

2. Melibatkan orang lain dalam aktivitas sehari-hari.

Mungkin Anda berpikir bahwa untuk menjalin persahabatan dengan mereka yang belum percaya, Anda harus menambahkan kegiatan baru di antara jadwal Anda yang sudah terlalu padat. Konsep ini keliru. Salah satu cara yang efektif agar Anda dapat bersahabat dengan mereka adalah dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya. Misalnya, mengajak mereka berolahraga bersama atau menonton pertandingan olahraga. Di samping itu Anda bisa melakukannya di tempat kerja Anda. Dalam bidang bisnis, kita menjumpai banyak orang yang kekurangan secara rohani. Anda dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menanamkan benih-benih rohani kepada rekan kerja Anda.
2.

ORANG-ORANG YANG PERNAH KITA KENAL

Orang-orang ini adalah kelompok yang berpeluang besar untuk dilewatkan. Mengaculah pada orang-orang yang berasal dari masa lalu Anda dan yang sudah lama kehilangan kontak dengan mereka.

Hanya sedikit orang yang tetap berusaha menjalin hubungan dengan teman-teman setelah mereka meninggalkan sekolah, keluar dari pekerjaan, atau pindah tempat tinggal. Bahkan persahabatan yang cukup akrab pun umumnya berakhir dalam satu atau dua tahun setelah salah seorang berpindah tempat. Umumnya, semakin tua seseorang, semakin kurang serius orang itu dalam mengucapkan komentar semacam ini, "Oh, jangan kuatir, kita akan tetap menjalin hubungan."

Jadi, ketika Anda berusaha untuk menghubungi mereka dengan cara menulis surat atau menelepon teman sekerja atau teman sekelas Anda dulu, dia pasti sangat terkejut, lalu mungkin menyetujui ide untuk bertemu dan bercakap-cakap. Yang membuat peluang ini sangat menarik adalah banyak faktor keingintahuan yang timbul secara otomatis dari kedua belah pihak untuk mengetahui bagaimana perkembangan atau perubahan orang ini. Karena faktor rasa ingin tahu inilah, maka orang-orang itu tidak perlu menjadi teman akrab terlebih dulu.
3.

ORANG YANG INGIN KITA KENAL

Sekarang kita sampai pada kategori yang banyak membuat orang Kristen gugup. Berbicara kepada orang yang kita kenal atau bahkan membangun kembali hubungan lama, kedengarannya tidak terlalu jelek. Tetapi, bagaimana mencoba berbicara dengan orang yang asing tentang Allah?

Salah satu cara yang dapat Anda gunakan yaitu dengan menjalin hubungan baik dengan mereka dan jika kondisi memungkinkan, mulailah mendiskusikan topik-topik rohani. Namun, satu hal yang perlu Anda ingat adalah perlakukan mereka bukan sebagai objek, melainkan sebagai orang yang sangat berarti di hadapan Allah, yang layak mendapatkan kasih dan perhatian dari kita.

Apakah uraian di atas memberi cara pandang yang baru pada kegiatan rutin harian Anda? Apa pun arenanya, Kolose 4:5 kembali mengingatkan kita untuk "hidup dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar dan menggunakan setiap kesempatan yang ada". Betapa isitmewanya dipakai Allah untuk menjalin hubungan dengan orang lain agar hidup kita memberi dampak rohani bagi mereka.

Diringkas dari:
Judul buku : Menjadi Orang Kristen yang Menular
Judul artikel : Menjalin Persahabatan dengan Orang-Orang yang Tidak Beriman
Penulis : Bill Hybels dan Mark Mittleberg
Penerbit : Yayasan ANDI, Yogyakarta 2000
Halaman : 197 -- 218

Menjalin Persahabatan baru

Menjalin pertemanan baru merupakan sebuah seni yang indah, namun seringkali kita gagal mengikat sebuah pertemanan yang bertahan lama. Semakin banyak teman yang kita miliki, jaringan sosial dan pribadi kita akan tumbuh semakin tinggi. Sebuah lingkaran pertemanan merupakan harta tak ternilai untuk dimiliki, selain juga mampu membentuk sebuah kelompok dalam membantu kita tumbuh sebagai pribadi yang penuh warna.
Untuk menjalin pertemanan baru, Anda membutuhkan sikap ramah yang alami ditambah pribadi yang menyenangkan. Ada banyak cara bagi Anda untuk menemukan sahabat baru setiap harinya dan juga tiap tahun. Namun, Anda mungkin perlu membangun sifat positif. Sifat ekstrovet dan ramah tamah adalah faktor pendukung kuat dalam menemukan sahabat baru.
Menemukan teman-teman baru butuh sebuah usaha yang lumayan berat. Untuk itu Anda mesti terbiasa bersikap berterus-terang, sebab yang namanya persahabatan memerlukan kepercayaan dan keyakinan. Butuh waktu untuk membangun sebuah kepercayaan dan keyakinan, pada dasarnya tak seorangpun mempercayai Anda pada saat-saat pertama perkenalan.
Para ahli menyarankan, untuk dapat menemukan teman baru, Anda mungkin butuh rasa kedekatan. Dimana itu berarti butuh penerimaan dari calon teman Anda ini. Ini biasa disebut dengan rintangan budaya, sebuah rintangan emosi yang menghalangi orang untuk lebih berdekatan dengan orang lain. Begitu rintangan ini tersibak, Anda bisa berjalan mulus dalam membangun persahabatan yang penuh arti.
Ada banyak metode untuk menemukan teman baru, dan mungkin Anda memiliki metode tersendiri. Tapi ini salah satu metode yang paling popular untuk membangun sebuah persahabatan yang kami kupas di sini.
Untuk menemukan teman baru, Anda mungkin perlu menciptakan sebuah situasi dimana orang lain merasa senang dan nyaman dengan tata karma dan tingkah laku Anda. Jangan biarkan teman baru merasa bosan berbincang dengan Anda. Tingkah yang tak menyenangkan serta kebosanan merupakan bencana untuk menjalin pertemanan baru.
Ada sebuah formula sederhana yang disebut FORM, singkatan dari Family (Keluarga), Occupation (Tempat Tinggal), Recreation (Hiburan), dan Message (Pesan).
- Family (Keluarga)
Saat Anda bertanya pada seseorang tentang keluarganya, Anda telah melakukan satu pendekatan ke topik paling dekat dari orang tersebut, dimana ini akan menghantarkan seseorang ke dalam lingkaran pertemanan Anda. Kebanyakan orang menyukai bercerita tentang orang tua, istri, anak-anak ataupun binatang kesayangan mereka. Sekali Anda tahu lebih banyak tahu tentang hal-hal tersebut, status Anda akan jadi calon teman yang dapat dipertimbangkan.
- Occupation (Tempat Tinggal)
Kebanyakan orang juga menyukai membicarakan tentang tempat tinggal, pekerjaan serta posisi. Dengan menanyakan tempat tinggal, Anda telah meyakinkan pada teman baru tersebut, kalau Anda benar-benar berniat menjalin pertemanan.
- Recreation (Hiburan)
Langkah selanjutnya adalah pembicaraan ringan tentang bintang peliharaan, hobby, olahraga favorit, kesenangan atau banyak lagi topik ringan yang menyenangkan. Jika Anda telah menemukan topik favorit teman baru Anda, usahakan membicarakan segala hal tentang ini.
- Message (Pesan)
Dan langkah paling penting adalah 'Pesan', selalu tinggalkan sebuah pesan yang akan diingat oleh orang lain. Yang disebut 'Pesan' ini bisa berarti nama Anda, pekerjaan, alamat atau pendapat jujur yang menyenangkan tentang teman baru ini. Dan tempatkan pesan terakhir Anda yang berupa tempat tinggal serta nomor telepon yang dapat dihubungi.
Jangan lupa untuk selalu mengucapkan terima kasih di akhir percakapan dan selalu buat pikiran Anda terbuka, jika Anda berniat menjalin pertemanan dengan orang lain. Setelah semua Anda lakukan, untuk selanjutnya, jika Anda bermaksud menjalin pertemanan tindak lanjuti dengan menghubungi nomor kontak teman baru ini.
Tapi selalu ingat, yang namanya berteman adalah memberi dan menerima, serta saling memberi dukungan. Jangan melukai perasaan atau emosinya dengan perbuatan Anda. Bersikaplah sopan dan gentle, khususnya jika orang itu adalah wanita

persahabatan lawan jenis tanpa jatuh cinta

Persahabatan sangat di butuhkan dalam kehidupan kita, namun persahabatan yang seperti apa? Persahabatan yang bukan hanya berdasar pada kepercayaan, tapi persahabatan yang membutuhkan pengertian atas kesetiaan dan privasi diri...dalam sebuah persahabatan juga kadang ada sebuah kehancuran, apalagi jika itu datangnya atas perasan suka yang ditmbulkan dari persahabatan lawan jenis, So bagaimana menjalin persahabatan dengan lawan jenis tanpa mengundang rasa suka...?

1. Kita bersahabat atas nama kepercayaan dan bukan hanya berpegang pada janji

2. Sering menceritakan masalah yang universal dan condong pada kehidupan asmara antara keduanya, sehingga pembicaraan akan terasa netral dan adanya rasa empati.

3. Persahabatan di depan public yang tidak terlalu menunjukkan kedekatan.

4. Usahakan curhat lewat alat komunikasi, dan hindari pertemuan yang terlalu sering.

5. Berkata sejujurnya dan tidak mengada-ngada.

6. Dan yang paling penting seringlah berkonsultasi dengannya tanpa ada rasa canggung.

Selamat mencoba...!!!semoga bisa membantu anda untuk menyelsaikan problem dalam kehidupan persahabatan anda...

Karena sesungguhnya bukan kita, dia atau siapapun menjadi sepasang sahabat, tapi hiduplah yang memilih untuk sebuah kata persahabatan...!!!!

dan meskipun raga tak bertemu, tapi jiwa seorang sahabat sejati pasti akan merasakan apa yang dirasakan sahabatnya...

senang...susah...

suka...duka...

senyum...dan lara...

Persahabatanlah yang akhirnya membuatku mengenal kata kesetiaan dan alasan mengapa aku harus tetap hidup meskipun sahabat itu telah pergi...

" friendship is like a ship that never sink.... !!!!!

ETIKA PERSAHABATAN

Setiap orang pasti memiliki yang namanya sahabat. Tak seorang pun dapat hidup sendiri tanpa memiliki seorang sahabat. Umumnya persahabatan tumbuh karena kebutuhan akan adanya orang yang dapat dipercaya berdasarkan persamaan keadaan, karakter dan latar belakang yang menimbulkan suatu ikatan kebersamaan dan kepercayaan. Sebab itulah seseorang menjalin persahabatan agar dapat belajar berinteraksi secara sosial dengan maksud menumbuhkan rasa kebersamaan, percaya sepenuhnya, saling menghormati dan mengasihi dalam menjalani kehidupan. Langkah awal inilah yang membuat persahabatan mulai terjalin. Dapat disimpulkan, persahabatan adalah sebuah hubungan timbal balik yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan tidak memandang persamaan jenis kelamin, tetapi didasari oleh kasih dan persamaan watak dan karakter serta geologis dengan kepercayaan penuh di dalamnya.
Persahabatan memberikan warna baru bagi kehidupan seseorang, karena mereka dapat saling mengasihi, menguatkan, menghibur dan saling melengkapi (memberi dan menerima). Bahkan dapat dikatakan persahabatan sangat menguntungkan, sebab memberikan pengaruh baik bagi mereka; baik dalam prestasi, nilai hidup dan pengembangan diri serta interaksi sosial yang ada dalam kehidupan bersama. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga, persahabatan dapat berpengaruh buruk bila tidak dijaga sepenuhnya kepercayaan dalam hubungan yang ada, apalagi bila digunakan untuk kepentingan yang di luar kewajaran.
Memelihara keutuhan sebuah persahabatan bukanlah hal yang mudah. Sebab persahabatan erat kaitannya dengan hati. Bila kesalahpahaman tidak segera diselesaikan dengan komunikasi yang baik, dampaknya adalah kepahitan. Bila kepahitan hati tidak segera dibereskan maka buyar sudah sebuah persahabatan yang dilandasi kengan kesetiaan mati.
Jadi, kunci keutuhan persahabatan terletak pada kesetiaan dan kasih (Amsal 17:17). "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." Setiap waktu berarti mengasihi tanpa berkesudahan, sebagaimana Tuhan Yesus adalah seorang figur sahabat sejati yang rela memberikan yang terbaik buat orang yang dikasihi. Yesus telah melakukan tindakan persahatan yang termulia, bahkan Dia telah menjunjung tinggi arti sebuah persahabatan. "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."
Berikut adalah tips persahabatan:
1. Berani menerima kelemahan/ kekurangan sahabat kita
Persahabatan jadi tidak asyik lagi bila ternyata kita hanya bisa menerima kelebihannya dan tidak mau menerima kekurangannya.
2. Tidak hanya mau diuntungkan, tapi juga mau 'dirugikan'
Persahabatan jadi rusak bila kita egois, mau menang sendiri
3. Lakukan komunikasi yang wajar
4. Siap jadi tempat curhat
Sahabat yang baik siap jadi tong sampah, meski cerita itu membosankan dan kita ingin meledak karena ceritanya sangat tidak masuk akal.
5. Bersikap jujur, namun tidak sinis dalam mengungkapkannya
6. Mempercayai sahabat dan tidak meragukannya
7. Berani berkata 'tidak' untuk hal-hal yang tidak kita inginkan
8. Tidak posesif
Selamat menjadi sahabat yang baik…

ole toto, diambil lewat google

tips menjaga persahabatan

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan
dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan
bertumbuh bersama karenanya...
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan
proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah
sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan diwarnai
dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya
ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan
tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun
tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula
orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain :

1. Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit)
2. Ketidakterbukaan
3. Kehilangan kepercayaan
4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
5. Ketidaksetiaan.

Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan
oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

Renungkan :
**Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari
seribu teman yang mementingkan diri sendiri
"Dalam masa kejayaan, teman2 mengenal kita.
Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman2 kita."**

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan.
Siapa yang berada di samping anda ??
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai??
Siapa yang menjadi tamen untuk urusan rahasia Anda,
diwaktu ada masalah dengan keluarga anda.??
Siapa yang ingin bersama anda pada saat tiada satupun
yang dapat anda berikan ??
Merekalah sahabat2 anda.
Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan
mereka.

diambil dari blogger kepompong

Estetika persahabatan

Estetika dalam persahabatan dunia semakin mendesak manusia untuk berubah mengikuti perkembangan zaman. Sekiranya ini terjadi, tentunya manusia akan melihat manusia yang lain dalam pandangan yang berbeda. Artinya manusia akan digambarkan sebagai sosok yang tentunya bisa menguntungkan atau tidak dalam relasi. Kalau relasi didasari dengan kepentingan dan pamrih sangatlah berbahaya untuk perkembangan relasi itu sendiri. Ya bagaimana tidak? Manusia bisa saling melukai dan menyakiti, apabila relasi didasari oleh sekat-sekat diri bagi kepentingan sendiri.

Kecenderungan sekarang ini, lebih mengarahkan manusia untuk melakukannnya. Ini semua tidak lepas dari faktor perkembangan zaman dengan segala ekses negatifnya. Manusia semakin dihadapkan dengan banyak pilihan, yang terkadang harus mengorbankan orang-orang di sekitarnya. Jadi, mari kita lihat sejauh mana persahabatan atau relasi apabila diamati dari sisi estetika. Banyak sekali cerita yang berangkat dari sebuah persahabatan. Baik itu persahabatan beda bangsa, agama, suku atau persahabatan yang berangkat dari lawan jenis. Dari sebuah kisah nyata diangkat cerita mengenai persahabatan beda ras. Cerita ini dijadikan film yang menarik dengan latar belakang American football serta perbedaan ras yang saat itu begitu memanas. Berawal dari perbedaan kulit putih dan hitam di Amerika, nilai-nilai persahabatan antar dua pribadi ini begitu dirasakan dalam permainan football. Hal ini sangatlah menarik mengapa? Karena persahabatan dua pribadi terjalin saat kondisi situasi tidak mendukung dan berpihak. Merekapun merasakan hal yang sama, nilai persahabatan yang dibangun ternyata memiliki banyak tantangan dari lingkungan. Namun berangkat dari tantangan tersebut, justru persahabatan terjalin tanpa melihat latarbelakang masing-masing.

Cerita di atas memberi sedikit gambaran akan sebuah relasi yang terbangun ke arah persahabatan. Tanpa pamrih, kepentingan diri, memahami kekurangan dan latar belakang kehidupan. Seperti sebuah rumah dibangun dengan pondasi yang kuat, namun tetap memunculkan sisi estetikanya. Begitu juga dengan persahabatan, pondasinya dibangun melalui nilai-nilai kemanusiaan namun estetikanya nampak dalam setiap gerak langkah proses dari persahabatan itu sendiri.

Pertama, sebuah persahabatan akan melahirkan suatu makna bagi perkembangan jiwa dan pribadi yang menjalaninya. Kedua, persahabatan yang didasari dengan ketulusan dan keiklasan akan membawa ke arah penghargaan yang tinggi akan nilai kemanusiaan. Ketiga, estetika persahabatan terletak dalam hubungan emosional tanpa disadari, karena muncul dari hati dan batin. Keempat, estetika persahabatan memberi dampak positif dan menampakkan nilai luhur bagi manusia disekitarnya. Kelima, persahabatan akan menggerakkan manusia dan memberi inspirasi apa arti sebuah persahabatan. Keenam, persahabatan akan membawa manusia melihat pribadi-pribadi yang unik dan khas. Ketujuh, persahabatan akan membawa cara pandang, bahwa manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Kedelapan, pada dasarnya manusia butuh teman dalam hidup yang bisa menjadi tempat saling sharing berbagi kebahagiaan dan kesedihan dan penderitaan. Kesembilan, persahabatan akan mengajak manusia melewati dinamika pendewasaan diri, pertumbuhan dan mengelola emosi. Kesepuluh, estetika persahabatan membawa manusia menikmati nilai kehidupan dan menjauhkan manusia dari kehancuran peradaban.

Untuk itu sudah nampak jelas bahwa estetika persahabatan membawa dampak yang luar biasa bagi umat manusia. Dengan melihat keadaan manusia sekarang ini, persahabatan akan menangkal ekses negatif dari perubahan zaman. Dari pada saling bermusuhan dan saling menghancurkan, kenapa kita tidak bertumbuh dalam bingkai persahabatan? Saya kira hal itu sudah ditawarkan oleh para utusan Tuhan beberapa abad silam. Tuhan menciptakan suatu keindahan di dunia ini dan menciptakan manusia segambar denganNya, oleh karena itu peliharalah keindahan dalam persahabatan karena manusia akan menemukan begitu besar kasihNya akan dunia ini.

kata sahabat

:: teman memberi amu senyuman,
tapi sahabat memberi amu kebahagiaan

:: teman akan menceritakan yang tidak benar tentangmu,
tapi sahabat akan tutup mulut dengan kesalahanmu

:: teman hanya menerima kelebihanmu,
tapi sahabat akan menerima kekuranganmu

:: seribu teman datang saat amu tertawa bahagia,
tapi seorang sahabat akan datang saat amu sedih.

kata2 ini diberi sahabat lewat cmz.............